MAKALAH BIOLOGI
REKAYASA GENETIKA DALAM BIDANG
PERIKANAN
OLEH:
AYU HASHARI
1522010162
BUDIDAYA PERIKANAN (A)
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami semua.
Salawat serta salam tak lupa kami sampaikan kepada penghulu alam Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan kepada alam yang penuh
dengan ilmu pengetahuan.
Hormat kami sebagai
penyusun makalah ini kepada Ibu Dr. Nur Rahmawaty Arma, S.Pi, M.Sc selaku Dosen
mata kuliah Biologi yang telah
membimbing kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun berharap dengan
adanya makalah ini, mahasiswa dapat menjadikannya sebagai pedoman nantinya. Untuk itu penyusun
mengharapkan kritik
beserta saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan IPTEK adalah sebuah fenomena dan
fakta yang jelas dan pasti terjadi sebagai sebuah proses yang berlangsung ecara
terus-menerus bagi kehidupan global yang juga yang tidak mengenal istilah
berhenti. Dalam merespon perkembangan IPTEK terjadi perubahan yang mustahil
untuk dilakukan, seperti halnya dengan rekayasa genetika. Rekayasa Genetika
akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang cukup drastis dan meminta perhatian
yang cukup serius dikalangan manusia pada umumnya.
Melalui rekayasa genetika dan produk-produk yang dihasilkannya
telah menantang gagasan tradisional mengenai hakekat kehidupan dan memunculkan
berbagai persoalan, pertanyaan-pertanyaan etis, dan tingkat kekhawatiran
manusia yang sangat mencemaskan terhadap seluruh perkembangan dan hasil
rekayasa genetika tersebut. Jika dianalisa kemajuan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah dicapai dewasa ini, seharusnya
semakin memberi kepuasan untuk hidup sehingga menghasilkan kehidupan yang lebih
baik daripada sebelumnya. Akan tetapi, kenyataan taklah demikian, terkadang
penemuan ini dijadikan ajang pemanfaatan makhluk hidup. Banyak sekali penemuan
genetika yang tidak masuk akal yang menyebabkan spesies baru yang tercipta
kehilangan nilai gunanya bagi kehidupan.
II. PEMBAHASAN
A. Defenisi Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi
gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA rekombinan melalui
penyisipan gen. DNA rekombinan adalah DNA yang urutannya telah direkombinasikan
agar memiliki sifat-sifat atau fungsi yang kita inginkan sehingga organisme
penerimanya mengekspresikan sifat atau melakukan fungsi yang kita inginkan.
Dalam arti paling luas rekayasa genetika adalah
penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaan
hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian
pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Walaupun
demikian, masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih
sempit, yaitu penerapan teknik-teknik biologi
molekular
untuk mengubah susunangenetik dalam kromosom atau mengubah
sistem ekspresi genetik yang diarahkan
pada kemanfaatan tertentu. Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua
golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi,hewan tingkat rendah,
hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak
berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain,
seperti ilmu pangan,kedokteran
hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah
melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-masing.
Satu demi satu ditemukan teknologi baru untuk memperbaiki
kehidupan manusia agar lebih nyaman, lebih menyenangkan, dan lebih
memuaskan. Seiring dengan kemajuan biologi molekuler sekarang ini
memungkinkan ilmuwan untuk mengambil DNA suatu spesies karena DNA mudah
diekstraksi dari sel-sel. Kemudian disusunlah suatu konstruksi molekuler yang
dapat disimpan di dalam laboratorium. DNA yang telah mengalami penyusunan
molekuler dinamakan DNA rekombinan sedangkan gen yang diisolasi dengan metode
tersebut dinamakan gen yang diklon.
Gambar
1. Proses kerja DNA
B. Sejarah Rekayasa Genetika
Sejarah perkembangan genetika
sebagai ilmu pengetahuan dimulai menjelang akhir abad ke-19 ketika seorang
biarawan Austria bernama Gregor Johann Mendel berhasil melakukan analisis yang
cermat dengan interpretasi dan diberi julukan sebagai bapak genetika. Teknologi
rekayasa genetika ini bertujuan untuk membantu menciptakan produk dan organisme
baru yang bermanfaat.
Semenjak saat itu
hingga lebih kurang pertengahan abad ke-20 berbagai percobaan persilangan atas
dasar prinsip-prinsip Mendel sangat mendominasi penelitian di bidang genetika.
Hal ini menandai berlangsungnya suatu era yang dinamakan genetika klasik. Pada
awal abad ke-20 ketika biokimia mulai berkembang sebagai cabang ilmu
pengetahuan baru, para ahli genetika tertarik untuk mengetahui lebih dalam
tentang hakekat materi genetik, khususnya mengenai sifat biokimianya. Pada
tahun 1920-an, dan kemudian tahun 1940-an, terungkap bahwa senyawa kimia materi
genetik adalah asam deoksiribonukleat (DNA). Dengan ditemukannya model struktur
molekul DNA pada tahun 1953 oleh J.D. Watson dan F.H.C. Crick dimulailah era
genetika yang baru, yaitu genetika molekuler.
Perkembangan
penelitian genetika molekuler terjadi demikian pesatnya. Jika ilmu pengetahuan
pada umumnya mengalami perkembangan dua kali lipat dalam satu dasawarsa, maka
waktu yang dibutuhkan untuk itu (doubling time) pada genetika
molekuler hanyalah dua tahun! Bahkan, perkembangan yang lebih
revolusioner dapat disaksikan semenjak tahun 1970-an, yaitu pada saat
dikenalnya teknologi manipulasi molekul DNA atau teknologi DNA rekombinan atau
dengan istilah yang lebih populer disebut sebagai rekayasa genetika.
Pada dasarnya rekayasa
genetika dianggap sebagai suatu impian atau khayalan saja. Akan tetapi, kini
kemampuan untuk mencangkokkan bahan genetika dan membongkar kembali informasi
keturunan memberikan hasil nyata dan terbukti sangat bermanfaat. Sejarah
rekayasa genetika dimulai sejak Mendel menemukan faktor yang diturunkan. Ketika
Oswald Avery (1944) menemukan fakta bahwa DNA membawa materi genetik, makin
banyak penelitian yang dilakukan terhadap DNA. Ilmu terapan ini dapat dianggap
sebagai cabang biologi maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan). Dapat
dianggap, awal mulanya adalah dari usaha-usaha yang dilakukan untuk menyingkap
material yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Ketika orang
mengetahui bahwa kromosom adalah material yang membawa bahan terwariskan itu
(gen) maka itulah awal mula ilmu ini. Gen bekerja menumbuhkan karakter yang
bekerjasama dengan lingkungan, berupa hormon, mineral,air,sinar matahri
membentuk karakter lewat reflikasi dan traskripsi. Para ahli berusaha melawan
gen-gen perusak dalam inti sel dengan berbagai cara rekayasa genetika. Upaya
yang dirintis tersebut dikenal dengan istilah terapi genetik. Terapi genetik
adalah perbaikan kelainan genetik dengan memperbaiki gen. Hal inilah yang
melatar belakangi diciptakannya rekayasa genetika dengan berbagai tujuan dengan
melewati proses-proses tertentu.
Gambar 2. Rekayasa Genetika
C. Hasil Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika
telah merambah di berbagai bidang, tidak terkecuali bidang perikanan yang
menghasilkan ikan kualitas unggul, sebagai contoh antara lain:
Ikan zebra yang biasanya berwarna perak dengan garis-garis hitam keunguan, setelah disisipi dengan gen warna ubur-ubur yang disuntikkan ke telur ikan-ikan zebra maka dapat mengeluarkan warna hijau atau merah dari tubuhnya. Gen pemicu dari ubur-ubur akan mengaktifkan pancaran cahaya pada ikan bila ikan berada dalam lingkungan yang mengandung bahan polutan tertentu.
Gambar
3. Hasil rekayasa genetika pada ikan
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Rekayasa genetika adalah suatu kemajuan dibidang IPTEK yang
sangat bermanfaat untuk meningkatkan tingkat fungsional dari suatu makhluk
hidup atau organisme. Rekayasa genetika modern menggunakan
teknologi DNA rekombinan. Rekombinasi dilakukan di luar sel organisme, sehingga
dimungkinkan untuk memodifikasi gen-gen spesifik dan memindahkannya di antara
organisme yang berbeda seperti bakteri, tumbuhan dan hewan ataupun dapat
mencangkok (kloning) hanya satu jenis gen yang diinginkan dalam waktu cepat.
DNA rekombinan yang diproduksi dengan cara buatan itu dapat berbahaya jika tidak
disimpan secara layak dan tindakan pencegahan yang ketat perlu diterapkan pada
pekerjaan semacam ini.
B. Saran
Adapun saran dari kami
untuk perlakuan rekayasa genetika yaitu:
1. Rekayasa genetika sebaiknya digunakan
sebagaimana mestinya.
2. Hendaknya masyarakat diberi pengetahuan yang
lebih mengenai rekayasa genetika karena banyak masyarakat yang belum mengetahui
seperti apa rekayasa genetika itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
terimakasih infonya sangat bermanfaat, jang lupa kunjungi website kami http://bit.ly/2MDy4mT
BalasHapus