Selasa, 03 November 2015

REKAYASA GENETIKA DALAM BIDANG PERIKANAN


MAKALAH BIOLOGI

 

REKAYASA GENETIKA DALAM BIDANG PERIKANAN

 


 

 

OLEH:

AYU HASHARI

1522010162

 

BUDIDAYA PERIKANAN (A)

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

2014/2015

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami semua. Salawat serta salam tak lupa kami sampaikan kepada penghulu alam Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

 

Hormat kami sebagai penyusun makalah ini kepada Ibu Dr. Nur Rahmawaty Arma, S.Pi, M.Sc selaku Dosen mata kuliah Biologi yang telah membimbing kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

 

Penyusun berharap dengan adanya makalah ini, mahasiswa dapat menjadikannya sebagai pedoman nantinya. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik beserta saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.


 

 

I.     PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang

Perkembangan IPTEK adalah sebuah fenomena dan fakta yang jelas dan pasti terjadi sebagai sebuah proses yang berlangsung ecara terus-menerus bagi kehidupan global yang juga yang tidak mengenal istilah berhenti. Dalam merespon perkembangan IPTEK terjadi perubahan yang mustahil untuk dilakukan, seperti halnya dengan rekayasa genetika. Rekayasa Genetika akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang cukup drastis dan meminta perhatian yang cukup serius dikalangan manusia pada umumnya.

Melalui rekayasa genetika dan produk-produk yang dihasilkannya telah menantang gagasan tradisional mengenai hakekat kehidupan dan memunculkan berbagai persoalan, pertanyaan-pertanyaan etis, dan tingkat kekhawatiran manusia yang sangat mencemaskan terhadap seluruh perkembangan dan hasil rekayasa genetika tersebut. Jika dianalisa kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi  yang telah dicapai dewasa ini, seharusnya semakin memberi kepuasan untuk hidup sehingga menghasilkan kehidupan yang lebih baik daripada sebelumnya. Akan tetapi, kenyataan taklah demikian, terkadang penemuan ini dijadikan ajang pemanfaatan makhluk hidup. Banyak sekali penemuan genetika yang tidak masuk akal yang menyebabkan spesies baru yang tercipta kehilangan nilai gunanya bagi kehidupan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

II.  PEMBAHASAN

 

A.      Defenisi Rekayasa Genetika

Rekayasa genetika dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA rekombinan melalui penyisipan gen. DNA rekombinan adalah DNA yang urutannya telah direkombinasikan agar memiliki sifat-sifat atau fungsi yang kita inginkan sehingga organisme penerimanya mengekspresikan sifat atau melakukan fungsi yang kita inginkan.

Dalam arti paling luas rekayasa genetika adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Walaupun demikian, masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik  biologi molekular  untuk mengubah susunangenetik dalam  kromosom  atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu. Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakterifungi,hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan,kedokteran hewanpertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-masing.

 

Satu demi satu ditemukan teknologi baru untuk memperbaiki kehidupan manusia agar lebih nyaman, lebih menyenangkan, dan lebih memuaskan. Seiring dengan kemajuan biologi molekuler sekarang ini memungkinkan ilmuwan untuk mengambil DNA suatu spesies karena DNA mudah diekstraksi dari sel-sel. Kemudian disusunlah suatu konstruksi molekuler yang dapat disimpan di dalam laboratorium. DNA yang telah mengalami penyusunan molekuler dinamakan DNA rekombinan sedangkan gen yang diisolasi dengan metode tersebut dinamakan gen yang diklon.

 

 


 

Gambar 1. Proses kerja DNA

B.       Sejarah Rekayasa Genetika

Sejarah perkembangan genetika sebagai ilmu pengetahuan dimulai menjelang akhir abad ke-19 ketika seorang biarawan Austria bernama Gregor Johann Mendel berhasil melakukan analisis yang cermat dengan interpretasi dan diberi julukan sebagai bapak genetika. Teknologi rekayasa genetika ini bertujuan untuk membantu menciptakan produk dan organisme baru yang bermanfaat.

Semenjak saat itu hingga lebih kurang pertengahan abad ke-20 berbagai percobaan persilangan atas dasar prinsip-prinsip Mendel sangat mendominasi penelitian di bidang genetika. Hal ini menandai berlangsungnya suatu era yang dinamakan genetika klasik. Pada awal abad ke-20 ketika biokimia mulai berkembang sebagai cabang ilmu pengetahuan baru, para ahli genetika tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang hakekat materi genetik, khususnya mengenai sifat biokimianya. Pada tahun 1920-an, dan kemudian tahun 1940-an, terungkap bahwa senyawa kimia materi genetik adalah asam deoksiribonukleat (DNA). Dengan ditemukannya model struktur molekul DNA pada tahun 1953 oleh J.D. Watson dan F.H.C. Crick dimulailah era genetika yang baru, yaitu genetika molekuler.

Perkembangan penelitian genetika molekuler terjadi demikian pesatnya. Jika ilmu pengetahuan pada umumnya mengalami perkembangan dua kali lipat dalam satu dasawarsa, maka waktu yang dibutuhkan untuk itu (doubling time) pada genetika molekuler hanyalah dua tahun!  Bahkan, perkembangan yang lebih revolusioner dapat disaksikan semenjak tahun 1970-an, yaitu pada saat dikenalnya teknologi manipulasi molekul DNA atau teknologi DNA rekombinan atau dengan istilah yang lebih populer disebut sebagai rekayasa genetika.

Pada dasarnya rekayasa genetika dianggap sebagai suatu impian atau khayalan saja. Akan tetapi, kini kemampuan untuk mencangkokkan bahan genetika dan membongkar kembali informasi keturunan memberikan hasil nyata dan terbukti sangat bermanfaat. Sejarah rekayasa genetika dimulai sejak Mendel menemukan faktor yang diturunkan. Ketika Oswald Avery (1944) menemukan fakta bahwa DNA membawa materi genetik, makin banyak penelitian yang dilakukan terhadap DNA. Ilmu terapan ini dapat dianggap sebagai cabang biologi maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan). Dapat dianggap, awal mulanya adalah dari usaha-usaha yang dilakukan untuk menyingkap material yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Ketika orang mengetahui bahwa kromosom adalah material yang membawa bahan terwariskan itu (gen) maka itulah awal mula ilmu ini. Gen bekerja menumbuhkan karakter yang bekerjasama dengan lingkungan, berupa hormon, mineral,air,sinar matahri membentuk karakter lewat reflikasi dan traskripsi. Para ahli berusaha melawan gen-gen perusak dalam inti sel dengan berbagai cara rekayasa genetika. Upaya yang dirintis tersebut dikenal dengan istilah terapi genetik. Terapi genetik adalah perbaikan kelainan genetik dengan memperbaiki gen. Hal inilah yang melatar belakangi diciptakannya rekayasa genetika dengan berbagai tujuan dengan melewati proses-proses tertentu.


 

Gambar 2. Rekayasa Genetika

 

 

 

 

C.      Hasil Rekayasa Genetika

Rekayasa genetika telah merambah di berbagai bidang, tidak terkecuali bidang perikanan yang menghasilkan ikan kualitas unggul, sebagai contoh antara lain:

   Rekayasa genetika telah merambah di berbagai bidang, tidak terkecuali bidang perikanan yang menghasilkan ikan kualitas unggul, sebagai contoh antara lain:
Ikan zebra yang biasanya berwarna perak dengan garis-garis hitam keunguan, setelah disisipi dengan gen warna ubur-ubur yang disuntikkan ke telur ikan-ikan zebra maka dapat mengeluarkan warna hijau atau merah dari tubuhnya. Gen pemicu dari ubur-ubur akan mengaktifkan pancaran cahaya pada ikan bila ikan berada dalam lingkungan yang mengandung bahan polutan tertentu.

   Ikan karper transgenik dengan pertumbuhan mencapai tiga kali dari ukuran normalnya karena memiliki gen dari hormon pertumbuhan ikan salmon (rainbow trout) yang ditransfer secara langsung ke dalam telur ikan karper. Begitu pula penelitian lainnya memberikan hasil yang serupa, yakni seperti pada ikan kakap (red sea bream) dan salmon Atlantik yang juga sama-sama disisipi oleh gen growth hormone OPAFPcsGH.

   Ikan goldfish yang disisipi dengan ocean pout antifreeze protein gene diharapkan dapat meningkatkan toleransi terhadap cuaca dingin.

   Ikan medaka transgenik yang mampu mendeteksi adanya mutasi (terutama yang disebabkan oleh polutan) sangat bermanfaat bagi kehidupan hewan akuatik lainnya dan di bidang kesehatan manusia. Ikan tersebut setelah disisipi dengan vektor bakteriofag mutagenik, kemudian vektor DNA dikeluarkan dan disisipkan ke dalam bakteri pengindikator yang dapat menghitung gen mutan.

   Ikan transgenik menjadi tahan lama dan tidak cepat busuk dalam penyimpanan setelah ditransplantasikan gen tomat. Namun bisa juga sebaliknya apabila penerapan ditujukan untuk dunia pertanian, maka gen ikan yang hidup di daerah dingin dapat dipindahkan ke dalam tomat untuk mengurangi kerusakan akibat dari pembekuan.


 

Gambar 3. Hasil rekayasa genetika pada ikan

 

 

III.   PENUTUP

A.      Kesimpulan

Rekayasa genetika adalah suatu kemajuan dibidang IPTEK yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan tingkat fungsional dari suatu makhluk hidup atau organisme. Rekayasa genetika modern menggunakan teknologi DNA rekombinan. Rekombinasi dilakukan di luar sel organisme, sehingga dimungkinkan untuk memodifikasi gen-gen spesifik dan memindahkannya di antara organisme yang berbeda seperti bakteri, tumbuhan dan hewan ataupun dapat mencangkok (kloning) hanya satu jenis gen yang diinginkan dalam waktu cepat. DNA rekombinan yang diproduksi dengan cara buatan itu dapat berbahaya jika tidak disimpan secara layak dan tindakan pencegahan yang ketat perlu diterapkan pada pekerjaan semacam ini.

B.       Saran

Adapun saran dari kami untuk perlakuan rekayasa genetika yaitu:

1.        Rekayasa genetika sebaiknya digunakan sebagaimana mestinya.

2.        Hendaknya masyarakat diberi pengetahuan yang lebih mengenai rekayasa genetika karena banyak masyarakat yang belum mengetahui seperti apa rekayasa genetika itu sendiri.

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA




 

 

Diposkan oleh Haerti di 18.46 Tidak ada komentar:


 

diskripsi ikan bawal bintang


 

DESKRIPSI IKAN BAWAL BINTANG

Anda pasti tahu ikan bawal bintang. ya, ikan laut ini memang sekilas terlihat berbentuk seperti bintang dan sangat nikmat dikonsumsi. Namun baru sedikit orang mengetahui bahwa bawal bintang merupakan ikan jenis ikan pelagis dan perenang cepat yang sangat aktif.  Selain itu, Tubuhnya diselimuti oleh sisik yang sangat halus berwarna abu-abu keperakan.  Ikan ini merupakan introduksi dari Taiwan, namun bukan tidak mungkin diperairan Indonesia juga terdapat ikan jenis ini,

            Bawal bintang merupakan salah jenis ikan bawal yang ada di laut yang saat ini tengah popular dan sangat diminati .Bawal bintang yang banyak dibudidayakan saat ini beerasal dari perairan laut Taiwan yang banyan dibudidayakan petani ditepian laut.

Di Indonesia penyebaran ikan bawal air laut diantaranya di laut Batan, kepulauan Riau, kepulauan seribu didaerah situbondo di jawa timur.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1. Taksonomi dan Morfologi

Berikut ini taksonomi lengkap dari ikan bawal bintang (Trachinotus blochii)

§  Kingdom               : Animalia Linnaeus, 1758 – animals

§  Subkingdom  : Bilateria (Hatschek, 1888) Cavalier-Smith, 1983 – bilaterians, triploblastic animals

§  Branch                  : Deuterostomia (Grobben, 1908 – deuterostomes)

§  Infrakingdom     : Chordonia (Haeckel, 1874) Cavalier-Smith, 1998)

§  Phylum                 : Chordata (Bateson, 1885 – chordates)

§  Subphylum           : Vertebrata  (Cuvier, 1812 – vertebrates)

§  Infraphylum       : Gnathostomata (auct. – jawed vertebrates)

§  Superclass             : Osteichthyes (Huxley, 1880 – bony fishes)

§  Class                      : Actinopterygii (Cope 1887 – ray-finned fishes)

§  Order                    : Perciformes -  (perch-like fishes)

§  Suborder              : Percoidei

§  Family                : Carangidae

§  Genus                 : Trachinotus (Lacepede, 1801)

§  Species                  : blochii

§  Scientific Name    : Trachinotus blochii (Lacepède, 1801)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tubuh bawal bintang berbentuk sangat gepeng dan ramping (much compressed) dengan ekor bercagak (forked). Tubuh berwarna putih keperakan di bagian lateral dan ventral serta abu-abu kehijauan pada bagian dorsal. Mulut sub terminal dan bisa dikatup sembulkan, dengan dilengkapi gigi beludru halus (feliform teeth).  Permukaan tubuh ditututpi sisik kecil bertipe sisir (ctenoid), dan mempunyai gurat sisi (lateral fin) melengkung mengikuti profil punggung.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2. Habitat dan Tingkah Laku

Habitat alami ikan Bawal Bintang adalah pada air laut murni (salinitas normal), namun ikan ini dapat juga hidup di air payau.Tempat yang disukai adalah laut terutama di daerah berkarang.  Pada saat juvenile hidup di muara sungai dengan dasar berpasir atau pasir berlumpur. Pada saat dewasa akan bergerak ke arah terumbu karang.

Penyebaran ikan Bawal Bintang adalah di daerah pasifik, samudera hindia, kepulauan di Jepang dan wilayah China.  Kemungkinan penyebaran juga meliputi wilayah Australia.

Bawal Bintang termasuk ikan predator perenang cepat. Pada saat juvenil ikan hidup bergerombol di daerah muara sungai dan berkarang namun setelah besar hidup sendiri-sendiri (soliter) di daerah karang maupun laut lepas.

Pakan alami Bawal Bintang adalah siput dan kerang laut maupun invertebrata dasar laut. Bawal Bintang juga merupakan ikan pemakan segala, sehingga untuk dibudidayakan sangat (pembesaran) sangat mudah.